Headlines News :

website departemen

Written By Unknown on Senin, 01 September 2014 | 18.44

Website Resmi Pendaftaran CPNS Online 2014

Website Resmi Pendaftaran CPNS Online 2014Website Pendaftaran CPNS Online 2014 - Biarpun pendaftaran CPNS 2014 belum dimulai secara resmi, ada baiknya mulai sekarang rekan-rekan sekalian mengetahui alamat atau url website yang akan digunakan saat kita mendaftar CPNS 2014 secara online nantinya. Dalam kesempatan kali ini, insha Allah secara berkala, info alamat website pendaftaran CPNS akan kami update. Semoga apa yang kami sajikan ini bisa membantu teman-teman sekalian yang akan melamar sebagai CPNS 2014.



Berikut ini alamat website pandaftaran CPNS Online 2014 di kementrian, lembaga, instansi, dan pemerintah daerah di Indonesia:
Alamat Lengkap Website Pendaftaran CPNS Online 2014

A. Departemen/Kementrian Negara:

    Kementerian Agama: http://www.kemenag.go.id
    Kementerian Badan Usaha Milik Negara: http://www.bumn.go.id/
    Kementerian Dalam Negeri: http://www.kemendagri.go.id/
    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral: http://cpns.esdm.go.id/
    Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia: http://www.kemenkumham.go.id/
    Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata: http://www.budpar.go.id
    Kementerian Kehutanan: http://cpnsonline.dephut.go.id/
    Kementerian Kelautan dan Perikanan: http://www.ropeg.kkp.go.id/
    Kementerian Kesehatan: https://ropeg-kemenkes.or.id/
    Kementerian Keuangan: http://rekrutmen.kemenkeu.go.id/
    Kementerian Komunikasi dan Informatika: http://cpns.kominfo.go.id/
 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: http://www.menkokesra.go.id/pengumuman
    Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian: http://www.ekon.go.id/lain/cat/lain2/
    Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: http://www.polkam.go.id/
    Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah: http://www.depkop.go.id/
    Kementerian Lingkungan Hidup: http://www.menlh.go.id/category/lowongan-kerja/
    Kementerian Luar Negeri: https://e-cpns.kemlu.go.id/
    Kementerian Pekerjaan Umum: http://www.pu.go.id/pengumuman
    Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal: http://www.kemenegpdt.go.id/
    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: http://www.kemenpppa.go.id/v3/
    Kementerian Pemuda dan Olah Raga: http://kemenpora.go.id/index/pengumuman
    Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: http://cpns.menpan.go.id/
    Kementerian Pendidikan Nasional: http://cpns.kemdikbud.go.id/
    Kementerian Perdagangan: http://rekrutmen.kemendag.go.id/
    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional: http://www.bappenas.go.id/
    Kementerian Perhubungan: http://cpns.dephub.go.id/
    Kementerian Perindustrian: http://rekrutmen.kemenperin.go.id/
    Kementerian Pertahanan: http://ropeg.kemhan.go.id/
    Kementerian Pertanian: http://cpns.deptan.go.id/
    Kementerian Perumahan Rakyat: http://www.kemenpera.go.id/
    Kementerian Riset dan Teknologi: http://www.ristek.go.id/
    Kementerian Sekretariat Negara: http://www.setneg.go.id/
    Kementerian Sosial: https://cpns.kemsos.go.id/
    Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi: http://infokerja.depnakertrans.go.id/

B. Lembaga Pemerintah Non Departemen:

    Badan Kepegawaian Negara (BKN): http://sscn.bkn.go.id/
    Badan Pusat Statistik (BPS): http://cpns.bps.go.id/
    Badan Narkotika Nasional (BNN): http://cpns.bnn.go.id/
    Badan Informasi Geospasial Indonesia (BIG): http://cpns.big.go.id/
    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT): http://lowongan.bppt.go.id/
    Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN): http://cpns.batan.go.id/
    Badan Standardisasi Nasional (BSN): http://bsn.go.id
    Badan SAR Nasional (BASARNAS): http://www.basarnas.go.id/
    Badan Intelijen Negara (BIN): http://www.bin.go.id/karir
    Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN): http://www.bkkbn.go.id/
    Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM): http://www.bkpm.go.id
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG): http://seleksicpns.sestama.bmkg.go.id/
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB): http://bnpb.go.id/
    Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT): http://www.bnpt.go.id/
  Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI): http://www.bnp2tki.go.id/
    Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP): http://www.bpkp.go.id/
    Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN): http://www.bapeten.go.id/
    Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM): http://e-rekrutmen.pom.go.id/
    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT): http://www.bppt.go.id/
    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS): http://www.bappenas.go.id/
    Badan Pertanahan Nasional (BPN): http://www.bpn.go.id/Berita/Pengumuman
    Lembaga Administrasi Negara (LAN): http://cpns.lan.go.id/
    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI): http://cpns.lipi.go.id/
    Lembaga Sandi Negara (Lamsaneg): http://www.lemsaneg.go.id/?page_id=127
    Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN): http://cpns.lapan.go.id/
    Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas): http://kelembagaan.pnri.go.id/beranda/pengumuman/
    Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP): http://www.lkpp.go.id/v3/
    Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas): http://www.lemhannas.go.id/
    Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI: http://www.anri.go.id/

C. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten:

Catatan: Secara berkala, informasi website ini akan terus kami update.

teori-teori

Written By Unknown on Rabu, 11 Juni 2014 | 21.21


di dalam sebuah kehidupan banyak sekali permasalahan yang muncul di kalangan masyarakat, penulis paham betul bahwa masalah tidak bisa di hilangkan di muka bumi ini, semasih bumi ini masih dalam keadaan hidup. kenapa masalah tidak bisa di hilangkan, karna masalah yang muncul pada saat sekarang dan hilang, sebanarnya bukan hilang tapi. hanya berpindah saja, dari waktu sebelumnya dan muncul pada waktu yang akan datang. itu lah yang di sebut masalah, oleh karna itu setiap masalah yang sudah terselesikan kita harus mempersiap kan

manajemen pendidikan

Written By Unknown on Selasa, 20 Mei 2014 | 02.39


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam setiap hal butuh adanya manajemen, karena hal tersebut menjadikan teratur dan lebih mengarahkan kepada tujuan yang akan dilakukan, begitu pula dalam hal pendidikan. Dalam dunia pendidikan manajemen tentunya termasuk sesuatu yang sangat urgen, mengingat suatu sistem pendidikan tak akan sempurna bahkan tidak bisa berjalan sesuai apa yang diharapkan kecuali dengan adanya manjemen pendidikan, hususnya dalam pendidikan islam.
Mengingat pentingnya akan hal tersebut, penulis akan sedikit memaparkan seperti apakah yang dimaksud dengan “Manajemen Pendidikan Islam” dan seluk beluk yang berada didalamnya.
  1. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas bisa dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.      Apa Pengertian Manajemen ?
2.      Ada berapakah Bagian Bagian Manajemen Pendidikan Islam ?
3.      Apa yang dimaksud dengan Kerja Sama dan Sistem Informasi Pendidikan Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
  1. Pengertian Manajemen
Semula, manajemen yang berasal dari  bahasa Inggris: management dengan kata kerja to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi atau kemampuan menjalankan, mengatur dan mengontrol suatu urusan atau “act of running and controlling a business” (Oxford, 2005). Kata tersebut merupakan derivasi dari kata دَبَّرَ (mengatur) yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-Sajdah ayat 5 yang artinya sebagai berikut:
 “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.
Stoner (1986) mengartikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai organisasi yang telah ditetapkan G.R. Terry (1986)- sebagaimana dikutip Malayu S.P Hasibuan (1996) - memandang manajemen sebagai suatu proses, sebagai berikut: “Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”.
Dengan demikian, manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumberdaya organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara efektif, inovatif, kreatif, solutif, dan efisien. Sedangkan pendidikan islam merupakan proses transinternalisasi nilai nilai islam kepada peserta didik sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat (Ramayulis, 2002). Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan islam mencakup beberapa hal, yakni administrasi, pembiayaan serta kerja sama dan sistem informasi pendidikan berdasarkan perspektif islam.
  1. Bagian-bagian Manajemen Pendidikan Islam
  1. Pengelolaan Administrasi pendidikan
Secara sederhana dapat diartikan serangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, penugasan, pelaksanaan, pengwasan dan penilaian tentang berbagai masalah pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang tlah ditetapkan (Nata, 2010:251). Admnistrasi pendidikan mempyunyai beberapa fungsi utama, yaitu:
a.      Planning
Mondy dan Premeaux (1995) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses menentukan apa yang seharusnya dicapai dan bagaimana mewujudkannya dalam kenyataan. Perencanaan amat penting untuk implementasi strategi dan evaluasi strategi yang berhasil, terutama karena aktivitas pengorganisasian, pemotivasian, penunjukkan staff, dan pengendalian tergantung pada perencanaan yang baik (Fred R. David, 2004).
Dalam dinamika masyarakat, organisasi beradaptasi kepada tuntunan perubahan melalui perencanaan. Menurut Johnson (1973) bahwa: “The planning process can be considered as the vehicle for accomplishment of system change”. Tanpa perencanaan sistem tersebut tak dapat berubah dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan kekuatan-kekuatan lingkungan yang berbeda. Bagi sistem sosial, satu-satunya wahana untuk perubahan inovasi dan kesanggupan menyesuaikan diri ialah pengambilan keputusan manusia dan proses perencanaan.
b.      Organizing
Pengorganisasian merupakan proses membagi kerja dalam tugas tugas yang kecil, membebankan tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuanya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi(Fattah, 2004:71).
Tujuan pengorganisasian adalah mencapai usaha terkoordinasi dengan menerapkan tugas dan hubungan wewenang. Malayu S.P. Hasbuan (1995) mendifinisikan pengorganisasian sebagai suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Pengorganisasian fungsi manajemen dapat dilihat terdiri dari tiga aktivitas berurutan: membagi-bagi tugas menjadi pekerjaan yang lebih sempit (spesialisasi pekerjaan), menggabungkan pekerjaan untuk membentuk departemen (departementalisasi), dan mendelegasikan wewenang (Fred R. David, 2004)
c.       Actuating
Soetopo dan Soemanto (1982) menjelaskan bahwa kepemimpinan pendidikan ialah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan secara bebas dan sukarela. Di dalam kepemimpinan  pendidikan sebagaimana dijalankan pimpinan harus dilandasi konsep demokratisasi, spesialisasi tugas, pendelegasian wewenang, profesionalitas dan integrasi tugas untuk mencapai tujuan bersama yaitu tujuan organisasi, tujuan individu dan tujuan pemimpinnya.
Dalam isthilah manajemen terdapat isthilah yang sangat berhubungan erat dengan penggerakan (actuating) yakni motivating yang menjadi inti dari actuating. Motivasi yaitu suatu keadaan seseorang yang mendorong, mengaktifkan atau mengarahkan perilaku kea rah tujuan. Adapun prinsip-prinsip penggerakan yakni keteladanan, konsistensi, keterbukaan, kelembutan, dan kebijakan.
d.      Controling  
Sebagaimana yang dikutif Muhammad Ismail Yusanto (2003), Mockler (1994) mendifinisikan pengawasan sebagai suatu upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan untuk mendesain sistem umpan balik informasi; untuk membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan itu; menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut; dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumberdaya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling efekif dan efisien guna tercapainya tujuan perusahaan.
  1. Pembiayaan Pendidikan Islam
a.       Pengertian dan sumber pembiayaan pendidikan
Biaya pendidikan secara sederhana dapat diartian sebagai ongkos yang harus tersedia dan diperlukan dalam menyelenggarakan pendidikan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, sasaran, dan strateginya (Nata, 2010:219). Pembiayaan pendidikan tersebut diperlukan untuk pengadaan gedung, infrastruktur dan peralatan belajar mengajar, gaji guru, gaji karyawan, dan sebagainya. Pembiayaan pendidikan awalnya tidak terlalu dipersoalkan namun seiring kegiatan belajar dan mengajar yang membutuhkan tempat khusus, sarana dan prasarana, infrastruktur, guru, dan lainnya yang secara khusus maka pengadaan pembiayaan pendidikan menjadi penting walaupun bukan merupakan segala-galanya, sebab tanpanya pendidikan menjadi sulit dilaksanakan untuk mencapai tujuannya yang ditetapkan. Berdasarkan petunjuk al-Quran, al-hadits, pendapat para ulama, dan fakta sejarah dapat ditemukan beberapa sumber biaya sebagai berikut:
1)      Dana dari Para Siswa (Wali Murid)
Orang tua mempunyai kewajiban atau tugas untuk mendidik anak-anaknya. Namun karena orang tua sibuk dengan tugas lainnya atau tidak menguasai berbagai keahlian dalam ilmu pengetahuan dan mengajarkannya, maka tugas tersebut diserahkan kepada guru maupun lembaga pendidikan yang telah tersedia yang kebutuhan biayanya ditanggung oleh orang tua. Oleh karenanya setiap orang yang membutuhkan pendidikan harus mengeluarkan biaya. Dana yang berasal dari para siswa tergolong yang palnig stabil, hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu: (1) Biaya pendidikan dipandang sebagai kewajiban bagi orang tua; (2) Biaya pendidikan dipandang dapat mengangkat harakat dan mertabat para siswa, orang tua merasa bangga dan terhormat; (3) Pengeluaran biaya pendidikan dipandang sebagai investasi yang menguntungkan, ia diyakini akan kembali dalam jumlah yang lebih besar semisal anak yang sukses dalam pekerjaannya melalui pendidikan.
2)      Dana wakaf
Pada awalnya, tujuan wakaf adalah untuk mengekalkan pokok dari suatu benda, sedangkan manfaatnya boleh digunakan untuk kebaikan. Salah satu dasar tentang wakaf adalah sebuah yang diriwayatkan Imam Muslim berikut ini:
" jika seseorang meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal, pertama sedekah yang berjalan terus, atau ilmu yang digunakkan, atau anak saleh yang mendoakannya."
Dalam sejarahnya wakaf mengalami perkembangan yang cukup pesat, bahkan bukan hanya tanah pertanian saja yang diwakafkan, melainkan juga rumah, toko, kebun pasar dan lain sebagainya.
3)      Dana kas negara
Sumber biaya pendidikan lainnya adalah dana kas negara. Beberapa lembaga pendidikan besar terdahulu seperti Madrasah al-Muntashiriyah di Baghdad, Darul Ilmi di Kairo yang mengambil dana kas negara untuk keperluan pembiayaan.
4)      Dana dari hibah perorangan dan lainnya
Beberapa lembaga mendapatkan dana bantuan dari beberapa orang kaya atau berkecukupan yang dikenal sebagai donatur yang memberikan dan secara rutin. Lembaga pendidikan yang mendapatkan dana ini biasanya adalah lebaga yang dapat dipercaya, menghasilkan lulusan yang bermutu, memiliki visi, tujuan, sasaran dan target serta mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Selain itu ada dana perorangan yang diberikan langsung untuk para pelajar. Beberapa ulama besar seperti Imam al-Ghazali, Imam Syafi'i dan Ibnu sina juga pernah mendapatkan dana ini.
b.      Prinsip-prinsip pengelolaan dan pembiayaan pendidikan dalam Islam
1)      Keikhlasan
2)      Tanggung jawab kepada tuhan
3)      Suka rela
4)      Halal
5)      Kecukupan
6)      Berkelanjutan
7)      keseimbangan dan proposional
  1. Kerja Sama dan Sistem Informasi Pendidikan Islam
a.       Pengertian Kerja Sama dan Sistem Informasi Pendidikan Islam
Kerja sama dapat diartikan sebagai upaya membangun hubungan secara intensif, efektif, fungsional dan saling mernguntungkan, dalam rangka mendukung tercapainya tujuan. Adapun sistem informasi pendidikan merupakan sejumlah komponen yang saling berkaitan dalam mendukung terlaksananya informasi pendidikam secara jelas, tepat, efektif, efisien, dan berkelanjutan. Dalam sistem informasi misalnya terdapat profil atau gambaran singkat namun lengkap tentang lembaga pendidikan dan program-programnya, sistem pendaftaran dan lain-lain. Melalui kerja sama dan sistem informasi ini, para pelanggan, wali siswa, para siswa, maupun masyarakat dapat mendapatkan informasi yang diperlukan dengan mudah.
b.      Tujuan dan manfa'at
1)      Dapat menjaring peserta yang lebih luas untuk memasuki lembaga pendidikan dan program-program yang ditawarkan.
2)      Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya dalam menyediakan informasi.
3)      Dapat membangun citra positif lembaga, lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
4)      Dapat meningkatkan jaringan pemasaran.
5)      Dapat memberikan informasi secra cepat, tepat, dan efisien.
6)      Dapat mendatangkan nilai tambah atau manfaat yang lebih besar.
7)      Dapat memperkenalkan diri serta mendapatkan pengakuan secara luas.
c.       Prinsip-prinsip Kerja Sama dan Sistem Pendidikan Islam
1)      Berorientasi pada tercapainya tujuan yang baik, yakni meningkatkan mtu pendidikan dan citra positif lembaga pendidikan.
2)      Memerhatikan kepentingan bersama, mendaptkan keuntungan atau manfaat bagi kedua belah pihak secara bersama-sama.
3)      Berkelanjutan, yakni tidak hanya bersifat musiman melainkan spanjang waktu.
d.      Tahap-tahap pelaksanaan
1)      Tahap penjajakan, yakni mempelajari kekuatan dan kelemahan masing-masing baik dengan penjajakan maupun kunjugan untuk saling berkenalan.
2)      Penanda tanganan kerja sama dokumen kesepahamn kerja sama yang telah dipersipakan, dikaji, dan dibahas sebelumnya.
3)      Penyusunan program yang akan dilaksanakan bersama.
4)      Pelaksanan kegiatan yang telah direncanakan
5)      Evaluasi secara objektif, kritis, transparan dan komprehensif.
6)      Pelaporan kegiatan secara lengkap, sistematis dan jelas.
BAB III
PENUTUP
Manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya dimaksudkan sebagai suatu proses (aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan organisasi melalui pelaksanaan empat fungsi dasar: planning, organizing, actuating, dan controlling dalam penggunaan sumberdaya organisasi. Karena itulah, aplikasi manajemen organisasi hakikatnya adalah juga amal perbuatan SDM organisasi yang bersangkutan.
Ada beberapa hal yang sangat terkait dan urgen dalam manajemen pendidkan islam, yakni terkait dengan pembiayaan administrasi pendidikan islam serta kerja sama dan sistem informasi dalam pendidikan islam.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya
      Nata, Abuddin.2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Kencana Prenada Media Group
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta.Kalam Mulia.

http://tarbiyyah-blog.blogspot.com/2013/05/manajemen-pendidikan-islam.html

download sofware

kategori pendidikan

Written By Unknown on Selasa, 13 Mei 2014 | 03.46

  • Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Definisi – Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16)

    Definisi pendidikan – Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263)

    Artikel ini berjudul (Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Unsur, Jalur, Faktor)

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1)

satuan pendidikan penyelenggara

Perguruan Tinggi

landasan tujuan pendidikan

Written By Unknown on Rabu, 07 Mei 2014 | 05.06

penikiran tentang teori pendidikan




dalam dictionery di jelaskan bahwa teori adalah: 1. susunan fakta yang sistematis yang berkaitan dengan dalil-dalil nyata. 2

Teori & Prinsip Pendidikan

Sungguh beruntung saya dapat melanjutkan kuliah S2 di Unindra ini karena bertemu sekaligus dibimbing oleh para dosen yang handal sekaligus berprestasi. Seperti di Mata Kuliah Teori dan Prinsip Pendidikan, yang kali ini saya akan membagi info terkait profil dosenku itu sekaligus ilmu apa saja yang saya dapat dari beliau.

Profil Dosenku di UNINDRA (Mata Kuliah: Teori & Prinsip Pendidikan)
Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd
1.Sejak 1975 menjadi guru SMPN 38 dan 181 Jakpus.
2.Pengalamannya di dunia pendidikan sudah lebih dari 35 tahun.
3.Tahun 1993/1994 meraih prestasi guru teladan peringkat 1 di Jakpus.
Juga Peringkat II tingkat Provinsi DKI Jakarta.
4.Sejak tahun 1995 menjadi Kepsek SMPN 235, 240, 41, 73, 259, 192, dan 257 di Jaksel dan Jaktim.
5.Tahun 2007 meraih gelar Doktor dari UNJ.
6.Menjadi Dosen S1, Pascasarjana, serta aktif menulis/menyusun buku.
7.Konsultan, Pembimbing penyusunan karya tulis ilmiah, skripsi, tesis, desertasi
bagi guru dan kepsek.
Berikut ini saya tampilkan materi awal yang saya terima dari beliau berupa jawaban dari 7 pertanyaan seputar Teori dan Prinsip Pendidikan (Jika ada beberapa jawaban yang kurang pas segera akan saya perbaiki!).
7 PERTANYAAN SEPUTAR TEORI & PRINSIP PENDIDIKAN
  1. 1.    Jelaskan beberapa pengertian dari kata Pendidikan!
Jawab:
  1. a.    Menurut John Dewey, pendidikan adalah prose pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamentil secara intelektual dan emosional.
  2. b.    Menurut KH.Dewantara, pendidikan adalah daya upaya untuk tumbuhnya budi pekerti supaya memajukan kesempurnaan hidup.
  3. c.    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
  4. d.    Menurut pengertian Yunani, pendidikan adalah Paedagogik (Ilmu menuntun anak), orang Romawi mengartikan sebagai Educare (merealisasikan potensi anak yang telah dibawa sejak lahir), Bangsa Jerman mengartikan Erzhicung (Mengaktifkan potensi anak).
  5. e.    Bahasa Jawa mengartikan pendidikan sebagai Panggulawentah (pengolahan) untuk mematangkan kepribadian sang anak.
  6. f.      Herbart mengartikan pendidikan sebagai pembentukan peserta didik menjadi seperti yang diinginkan si pendidik.
  7. g.    KBBI mengartikan pendidikan sebagai memelihara dan memberi latihan tentang akhlak dan kecerdasan pikiran.
  1. 2.    Apakah perbedaan dari kata Pendidikan dan Pengajaran?
Pendidikan lebih luas daripada Pengajaran. Jika Pengajaran hanya ‘bertugas’ dalam hal transfer ilmu dan keahlian, maka Pendidikan lebih dari itu yaitu adanya transformasi nilai sekaligus pembentukan kepribadian dengan segala aspeknya. Pendidikan lebih menekankan pada pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik disamping transfer ilmu dan keahlian.
  1. 3.    Apa sebenarnya yang menjadi hakikat pendidikan?
Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau menjadi insan kamil.
Hakikat pendidikan tersebut dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran, pembersihan, pembiasaan, serta latihan dengan memperhatikan profesi, kepribadian, dan sosial.
Pendidikan menumbuhkan budi pekerti, kekuatan batin, karakter, pikiran, dan tubuh peserta didik yang dilakukan secara terintegrasi.
  1. 4.    Apa yang dimaksud dengan aliran Nativisme dan Empirisme dalam pendidikan?
    1. a.    Aliran Nativisme  atau aliran pesimistik adalah aliran yang digagas oleh Arthur Schopenhauer yang menyatakan bahwa perkembangan seseorang tergantung dari pembawaan sejak lahir berupa bakat.
    2. b.    Aliran Empirisme atau aliran optimisme adalah aliran yang dikemukakan oleh John Locke yang menyatakan bahwa pengalaman di lingkungan adalah sumber pengetahuan, sedangkan bakat atau bawaan sejak lahir tidak diakui.

  1. 5.    Apa nama aliran yang merupakan gabungan dari Nativisme & Empirisme?
Aliran yang menggabungkan Nativisme dan Empirisme adalah Aliran Konvergensi yang dipelopori oleh William Stern yang menyatakan bahwa bakat, pembawaan dan lingkungan atau pengalaman akan menentukan keribadian seseorang.   

  1. 6.    Jelaskan empat pilar penting untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia!
Ada 4 pilar-pilar pendidikan universal yang dirumuskan oleh UNESCO (Geremeck, 1986) yaitu, belajar untuk mengetahui ( learning to know) , belajar untuk melakukan (learning to do) , belajar menjadi ( learning to be), belajar dengan berkerjasama ( learning to live together) merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap peserta didik.

  1. 7.    Apa itu SNP dan jelaskan!
SNP adalah singkatan dari Standar Nasional Pendidikan yang berarti sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar Nasional Pendidikan terdiri dari :
  • Standar Kompetensi Lulusan
  • Standar Isi
  • Standar Proses
  • Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
  • Standar Sarana dan Prasarana
  • Standar Pengelolaan
  • Standar Pembiayaan Pendidikan
  • Standar Penilaian Pendidikan
Fungsi dan Tujuan Standar :
  • Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu
  • Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
  • Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan

manusia berkembang sebagai individu menjadi pribadi yang unik dan asli, tidak ada manusia yang mempunyai kepribadian yang sama sekalipun keterampilan hampir serupa. perbedaan ini di harapkan mendorong terjadinya porubahan masyarakat dan kebudayaan secara progresif.pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi manusi, baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, dan karsanya. agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.

pengertian dasar pendidikan



Penertian dasar-dasar pendidikan
Dasar artinya landasan atau fondasi untuk berdirinya sesuatu. Dasar merupakan landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar berdiri kokoh. Fungsi dasar adalah memberikan arah pada tujuan yang akan dicapai.
Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan anak didik dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, di selenggarakan guna mencapai tujuan pendidikan, dengan senantiasa didasari oleh nilai-nilai tertentu. Nilai – nilai itulah yang kemudian disebut sebagai dasar pendidikan. Setiap sistem pendidikan pada sesuatu bangsa akan berbeda yang terdapat pada bangsa lain.

epistomologi perencanaan pendidikan

Ada empat masalah mendasar yang di bahas dalam perencanaan pendidikan, yaitu :
1. tujuan yang hendak di capai
2. keberadaan sistem pendidikan yang berlaku
3. alternatif kebijakan dan prioritas untuk mencapai tujuan
4. strategi penentuan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.

Beberapa pakar menjelaskan makna perencanaan pendidikan
1. Abin Syamsudin menjelaskan bahwa perencanaan pendidikan adalah a simple definition of educational is the planning process of preparing decicions for action in the future in the field of educational development is the function of educational planning.
2. Albert Waterston perencanaan pendidikan adalah funcional planning involves the application of a rasional system of choices among feasibel cousces of educational envesment and the other devlelovmant actions based on a consideration of economic and social casr and benefits.

cara - cara membuat perencanaan

cara yang baik membuat perencanaan adalah mengawali dengan pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. what
2. when
3. where
4. how
5. who
6. why

pertanyaan-pertanyaan tersebut secara filosofi mengungkapkan hakikat perencanaan dan tindakan orang yang melaksanakan rencana.oleh karna itu pertanyaan adalah " apa rencana yang akan di buat?" untuk apa melaksanakan rencana itu,? para ahli administrasi dan manajemen meminjam konsep ini dan menerapkannya di bidang administrasi dan manajemen.

filsofi pendidikan

Makna pendidikan memiliki subtansi yang sangat mendasar karena melibatkan tiga paradigma dalam filsafat pendidikan. di lihat secara ontologis, penbdidikan merupakan kebutuhan manusia, dilihat secara epistomologis pendidikan merupakan sumber utama pencerdasan. dan dilihat dari ontologis pendidikan berfungsi mengembangkan keterampilan manusioa sehingga dapat mempertahankan kehidupan dan memenuhi penghidupannya

Salah satu pengembangan pendidikan adalah merencanakan pendidikan dengan sebaik mungkin karena pendidikan senantiasa berhubungan dengan tujuan, program yang di rencanakan, sarana dan prasarana, guru, siswa, dana, dan evaluasi kelembagaanpendidikan.

pengertian pendidikan

Dalam bahasa Arab, istilah pendidikan adalah tarbiyah, sedangkan pendidik dinamakan Murabi, kata tarbiyah berasal dari kata :
1. rabaa-yarbuu yang bermakna namaa-yanmu  artinya berkembang
2. raebiya-yarbaa yang bermakna nasya-a, tara'ra-a artinya tumbuh
3. rabba-yarubbu yang bermakna aslahahu, yang artinya memperbaiki, mengurus, memimpin, menjaga, dan memelihara

kata tarbiyah bermakna sebagai berikut:
1. proses pengembangan dan bimbingan
2. kegiatan yang disertai dengan penuh kasih sayang
3. menyempurnakan fitrah kemanusiaan
4. proses yang dilakukan dengan bijaksana
5. mendidik anak melalui penyampaian ilmu
6. kegiatan yang mencakup pengembangan, pemeliharaan, penjagaan, pengurusan, penyampaian ilmu, pemberian petunjuk, bimbingan, penyempurnaan

dasar - dasar pengembangan pendidikan

Written By Unknown on Selasa, 06 Mei 2014 | 20.45

Dasar Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah

Dasar pengembangan pendidikan karakter di sekolah mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional (SPN). Dalam pasal 3 disebutkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional dalam membentuk sumberdaya manusia berkualitas. Sejak beberapa tahun belakangan, pendidikan karakter telah diintegrasikan ke dalam kurikulum di sekolah. Hal ini mengingat pentingnya pendidikan karakter dalam mebentuk karakter siswa.
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (1) beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) sehat, (4) berilmu, (5) cakap, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) menjadi warga negara yang demokratis, dan (9) bertanggung jawab.
Jika dicermati fungsi pendidikan di atas, peserta didik pada umumnya sudah memiliki kemampuan dasar yang di bawa sejak lahir. Pembentukankarakter anak dimulai di lingkungan keluarga. Lembaga sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi yang sudah dimiliki oleh peserta didik.
Bangsa yang berwatak mulia, cerdas dan bermartabat akan menentukan peradaban bangsa tersebut. Bangsa Indonesia sejak dulunya terkenal bangsa yang taat beragama, ramah, suka bergotong royong, musyawarah untuk mufakat, dan bekerja sama dalam membangun kekuatan ekonomi dalam prinsip keadilan sosial. Berdasarkan filosofi inilah arah dan pengembangan pendidikan karakter di lembaga sekolah.
Menilik tujuan pendidikan nasional, lembaga sekolah lebih banyak terfokus  pada pengembangan potensi peserta didik yang berkaitan dengan karakter. Ini membuktikan bahwa prosesi pendidikan harus berorientasi pada aspek sikap dan tingkah laku (afektif) sebagaimana amanat pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SPN. Namun dalam implementasinya di lapangan masih berorientasi kepada aspek intelektual (kecerdasan) dan psikomotorik (keterampilan dan kecakapan hidup).
Tidaklah mengherankan jika lulusan lembaga sekolah memiliki nilai akademik yang bagus, keterampilan yang memadai namun sikap dan tingkah laku sebagai cermin karakter positif masih perlu dipertanyakan. Inilah beberapa dasar pengembangan pendidikan karakter di lembaga sekolah.
Ke depannya, pengembangan karakter peserta didik diharapkan menjadi orientasi utama di lembaga sekolah. Artinya, pendidikan karakter tidak hanya sekadar wacana dan konsep yang bagus namun dapat diimplementasikan dalam proses pendidikan di sekolah. Tebtunya tidak lepas dari dukungan orang tua siswa dan pihak berkompeten dalam dunia pendidikan.

Read more: http://www.matrapendidikan.com/2013/08/pendidikan-karakter-di-sekolah.html#ixzz32A8LFwAa

 
Support : Creating Website | Ibel Template | IIMAM RESTU | Ibel Portal | Ibel Magazine | IMAM RESTU | Ibel Demosite
Copyright © 2011. PENDIDIKAN ISLAM - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Free Coupons